Pose

Pose
Garut, 1 Muharram 1432 H

Monday, August 2, 2010

Bad For Better

Bad Day …..

Good Lesson……………

Hari ini, tanggal 25 Mei 2010, Hari Selasa, pukul 16:47 WIB, di sudut kota Jababeka, tepatnya di sebuah ATM Mandiri Alfamart Ruko Roxy Jababeka Cikarang, dengan penuh sumringah dan harap-harap cemas, aku memasukkan kartu ATM Mandiri ku ke sebuah kotak bernama Automatic Teller Machine itu. Tik…tik..tik…bunyi hujan…di…eh….sori…maksudnya itu suara ketikan jariku di keyboard mesin ATM tersebut…dan…beberapa saat kemudian, muncullah di layar ATM itu sejumlah saldo yang aku ingin lihat di rekening tabunganku….ta….ra…..yup akhirnya dikirim juga (hatiku berkata), saldo sejumlah Rp 5.***.*** (tanda bintang itu sensor yee…..) bercokol…halah…maksudnya terisi dengan sukses ke dalam rekeningku….maksudnya apa??? Berikut sejarahnya…….

Ya…memang saat itu memang saat-saat di mana diriku sedang memulai yang namanya "bu sines" eh…"business". Dan keinginan untuk merambah bisnis di berbagai sektor memang menjadi prioritasku. Kebetulan, kalu ga pas bila dibilang kebeneran, ada kawanku yang juga sedang getol investasi modal berjalan, dan kawanku itu memang betul-betul (okeh…kata "bener" untuk selanjutnya aku ganti "betul" aja, supaya ga keliatan seriusnya????hah??) merupakan kawan yang ueeenak (makanan kalee??) untuk diajak sharing dan juga koordinasi. Pas betul…pas mantab…(minjem judul sebuah acara reality show di salah satu stasiun tv nasional), apanya yang pas? Ya posisi kita(aku dan kawanku) ini loh. Masih inget cerita di paragraf pertama?? Kalo lupa baca lagi!!!masak lupa seh???please deh!! Nah..maksud ujung cerita dari paragraf pertama tadi itu ya berawal dari kisah koordinasi antara aku dan kawanku ini yang notabene bermaksud menginvestasikan sejumlah dana yang doi punya untuk dijalankan melalui usaha yang perantaranya adalah diriku. So…pucuk dicinta ulam tiba…kawanku yang berinisial TM (ga perlu deh buat diekspos namanya, khan tangan kiri aja ga boleh tau kalo tangan kanannya memberi,Syar'i dikit, namanya juga usaha?) sejak aku ingin berdagang pulsa dan doi invest modalnya di usahaku itu, sejak itu pula doi (TM) selalu ingin aku mencari peluang usaha yang lain, yang memungkinkan doi untuk memanfaatkan seluruh modal yang dimilikinya (applause deh mas…..). Hingga suatu waktu, sampai munculnya sebuah tawaran yang tak kuduga dan sama sekali tak ku analisa (ya iyalah,kan aku bukan analis, aku kan cuma QC lapangan??gaswat…joko sembung gendong bayi, gag nyambung akhi!!)

Tanggalnya aku lupa, yang jelas bulan April, aku ditawari sebuah bisnis, yang mana bisnis tersebut merupakan bisnis transportasi. Kebetulan juga, yang menawarinya adalah bapak ku sendiri….dan pertamanya aku mendengar tentang bisnis transportasi itu, memang lumayan menjanjikan. Deskripsi dari bisnis yang bapakku maksud itu adalah sebuah usaha berbasis ekspedisi angkutan mobil boks yang mengangkut sarana dan prasarana penunjang sebuah proyek dari PT Telkom. Naahh….liat ga tuh…"PT TELKOM" sengaja aku beri huruf kapital, supaya keliatan menjanjikan….padahal…meNAJISkan….astaghfirullah…sabar…sabar….but belum selesai ceritanya bung…

Kenapa sampai aku bilang N***S??? yang jelas ada sebabnya dong….begini…aku kasih tau yaa…bisnis itu, yang memang penawaran langsung dari bapakku sendiri, hanya saja pelaksananya adalah orang yang asalnya dari Cilacap (tapi KTPnya gag jelas), tinggal di Bandung, dan sering mampir di Purwakarta. Seperti nomaden gitu lah orangnya. Dia berinisial BU, yang sebenarnya akupun belum tahu jelas kepribadian dan karakternya (pada waktu itu di awal dengar namanya). Sekilas aku mendengar penjelasan bapakku, doi itu seorang wirausahawan yang bergerak di bidang jasa angkutan (perlu dicatet, sampai detik itu, aku belum tahu company profilenya). Tapi aneh nyata, eh nyata tapi aneh, aku begitu tertarik untuk menceritakan bisnis itu kepada kawanku, TM, sebab pertimbangannya adalah investasi tadi, di saat kawanku senang berinvestasi, mengapa tidak aku tawari saja doi, pikirku saat itu.

Dengan asumsi butuh dana sekitar Rp 2.***.*** (sebelumnya malah sempat dibuka dengan tawaran Rp 6.***.***, tapi, BU nya takut kalo ada apa-apa bila uang sebanyak itu dipegang dia-----bulshit abiezzzz-----), dan keuntungan dari jalannya proyek sebesar Rp 800rb, khan udah aku kalkulasiin tuh…pasti minimalnya aku dapat 40% dan TM dapet 60%, serta turunnya keuntungan pun, dijanjikan satu bulan periode berjalan. Yang artinya bila hari ini aku berikan uangnya, maka bulan depan di tanggal yang sama,seharusnya sudah aku terima profit bersihnya. Okelah…dan ternyata apa yang aku sampaikan ke TM, kawanku, disambut dengan antusiasme yang tinggi, dengan syarat, tanggung jawab ada pada diriku, dan merasa aku adalah tipe orang yang bertanggung jawab itulah, maka aku pun mau menerima itikad baik TM yang rela bekerjasama dengan BU. Dan Masalah pun dimulai……………

Sekira dua hari setelah tawaran aku terima, aku kirim (transfer) via rekening Mandiri milikku sejumlah Rp 2.***.*** sesuai yang diminta pihak BU. Dan salahnya aku saat itu, adalah tidak adanya hitam di atas putih untuk akad kerjasama tersebut, sehingga kemungkinan terburuknya adalah tidak adanya bukti yang sah jika di kemudian hari ada problem di dalamnya.(bersambung…)

Lebih Lengkapnya...

Alamat Anda

IP